cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Arena Tekstil
ISSN : 05184010     EISSN : 25487264     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal ini memuat artikel dalam bidang tekstil yang meliputi teknik, kimia, material, desain serta konservasi energi dan lingkungan. Jurnal ini mempublikasikan artikel hasil penelitian orisinal yang menyampaikan informasi baru pada bidang tekstil, hasil penelitian teknis yang menggambarkan suatu pengembangan, kemajuan teknis, dan inovasi dalam manufaktur dan processing, teknik laboran dengan data eksperimental yang cukup yang mengilustrasikan kegunaan suatu metoda atau peralatan tertentu, atau artikel tinjauan ilmiah (review) yang mengupas secara kritis suatu topik pada bidang tekstil yang cukup penting. Topik bahasan tidak bersifat umum, tetapi berupa suatu aspek yang dibahas secara mendalam.
Arjuna Subject : -
Articles 14 Documents
Search results for , issue "Vol 27, No 1 (2012)" : 14 Documents clear
PEMBUATAN KOMPOSIT CARBON NANOTUBE-POLYVINYL ALCOHOL (CNT-PVA) SERTA EVALUASI SIFAT MEKANIKNYA Wahyudi, Tatang; Setyaningsih, Metri; Subagio, Agus; Widiyandari, Hendri; Pardoyo, Pardoyo; Ahyani, Musni
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1329.846 KB)

Abstract

Perkembangan teknologi nanomaterial mendukung teknologi komposit. Komposit yang menggunakannanomaterial menghasilkan sifat mekanik yang lebih baik daripada komposit biasa. Komposit carbon nanotubes(CNT) berpotensi memiliki kekuatan tarik yang tinggi oleh adanya struktur tabung nanonya yang baik sebagaimatrik. Komposit CNT-PVA telah dibuat dengan metode pelarutan. Polyvinyl alcohol (PVA) dilarutkan dalam airbertemperatur 80°C, selanjutnya material CNT ditambahkan ke dalam larutan tersebut dengan variasi fraksi massaCNT terhadap PVA sebesar 10%, 20% dan 30%. Komposit CNT-PVA terbentuk setelah dikeringkan padatemperatur 80°C. Selanjutnya sifat mekanik komposit dikarakterisasi dengan uji kekuatan tarik. Hasil ujimenunjukkan bahwa komposit CNT-PVA dengan fraksi massa 20% CNT terhadap PVA menghasilkan modulusYoung yang paling besar yaitu 137,71MPa. Ketebalan komposit 0,94 mm yang dibangun oleh tiga lapis tipiskomposit CNT-PVA menghasilkan peningkatan modulus Young hingga 107,30%.
PENGARUH KARAKTERISTIK BATUBARA DAN PROSES PEMBAKARAN PADA BOILER BATUBARA BUBUK (PULVERIZED COAL) TERHADAP EMISI NOx DI INDUSTRI TEKSTIL Furqon, Mochammad; Sugiyana, Doni
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.613 KB)

Abstract

Dalam penelitian ini dipelajari perkiraan emisi NOx dari penggunaan boiler batubara bubuk di industritekstil berdasarkan pengaruh karakteristik batubara dan proses pembakaran pada boiler. Penelitian dilakukanmelalui pendekatan pengembangan empiris untuk memperkirakan pembentukan NOx dengan menganalisis faktor –faktor: karakteristik batubara, desain – operasi burner dan desain – operasi boiler. Kandungan nitrogen, zat terbangdan kehalusan butir diidentifikasi sebagai karakteristik batubara yang mempengaruhi emisi NOx. Jumlah putaranburner di atas 1,0 pada penggunaan burner ditemukan mampu menghasilkan kadar emisi NOx lebih rendah.Pengoperasian boiler perlu memperhatikan aspek konsentrasi oksigen dan proses pelepasan panas pada daerahburner karena potensial mempengaruhi tingkat emisi NOx.
PENGEMBANGAN DESAIN FESYEN KREATIF DENGAN APLIKASI KAIN TENUN DAN RAJUT MENGGUNAKAN BENANG FANCY Suantara, Dermawati; Siregar, Yusniar; Oktaviani, Endah
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2543.145 KB)

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan desain kain yang menggunakan benang fancy (hias) yangdiperoleh melalui proses pada mesin Caipo dengan variasi slub dan twist. Diperoleh tiga jenis benang fancy, yaitubenang fancy 1, 2 dan 3, dengan hasil uji kekuatan tariknya masing-masing 17,39 g/tex, 20,17 g/tex dan 12,37g/tex. Kekuatan tarik benang tersebut masih dibawah persyaratan SNI 08-0033-2006 “Benang Ring TunggalKapas”, yaitu untuk nomor yang sama kekuatannya adalah 22.8 cN/tex, sehingga hanya digunakan sebagai benangpakan pada kain tenun dan sisipan pada kain rajut yang tidak memerlukan kekuatan tinggi. Proses pertenunandilakukan dengan ATBM dan mesin Shuttle Loom dengan beberapa variasi anyaman benang fancy, sedangkanproses perajutan menggunakan Mesin Rajut Datar dengan varian sisipan benang fancy. Hasil kain dengan variasibenang fancy ini dirancang sebagai aplikasi pada produk fesyen, yaitu baju muslim, bolero, mini dress, busanakerja dan busana pesta yang mengacu pada analisis pasar, trend (kecenderungan) warna dan tema fesyen tahun2012. Pengembangan produk fesyen tersebut dipadukan dengan kain polos dari bahan organdi, sutera Thai (Thaisilk), kanvas, poliester dan kapas yang menghasilkan suatu produk tekstil kreatif.
PEMBUATAN KAIN TENUN 3 (TIGA) DIMENSI Moeliono, Moekarto
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1527.573 KB)

Abstract

Pembuatan mesin tenun 3–D (tiga dimensi) dan kain tenunnya telah dilakukan secara terpadu. Mesin yangdibuat mengacu pada sistem ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dan bahan baku untuk penelitian ini menggunakanserat nilon multifilamen. Adapun tujuan dari penelitian Balai Besar Tekstil ini, yaitu untuk membuat mesin tenunyang mampu menghasilkan kain tenun 3 – D dan hasil kain tersebut selanjutnya langsung dijadikan bahankomposit. Kontruksi mesin tenun dibuat dengan merancang alat mesin baru, dan menggunakan 3 (tiga) modelbenang untuk 3 arah, yaitu X, Y, dan Z. Benang Z sebagai pengikat lapisan benang X dan benang Y, pengikatan iniselain mengikatkan juga menyatukan kekuatan ke arah tebal kain dan memperbaiki kelemahan yang ada pada kaintenun biasa (2-D). Pengaturan jumlah serat per satuan luas penampang (volume fraction) dapat dilakukan denganmengubah jumlah benang pada arah tertentu dengan mengubah jenis anyaman benang Z, sedangkan untukmengubah jenis desain anyaman dapat dilakukan dengan sistem dobby atau jacquard. Hasil penelitianmenunjukkan, bahwa prototip baru ATBM 3–D yang telah dibuat dengan sistem ini mampu membuat kain tenun 3-D yang hasil kainnya dapat dijadikan bahan komposit sesudah mengalami proses peresinan. Namun demikiankekuatan bending forces yang diperoleh hanya mencapai 45 %.
PENGEMBANGAN PRODUK KAIN RAJUT MENGGUNAKAN MESIN RAJUT BUNDAR SEAMLESS Moeliono, Moekarto; Siregar, Yusniar
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.613 KB)

Abstract

Penelitian pengembangan desain dengan menggunakan mesin rajut bundar (MRB) jacquard (seamless)telah dilakukan, dan bahan baku yang digunakan meliputi benang poliester (150 D dan 75 D), nilon (50 D), sutera(70 D), kapas (Ne1 30’S dan Ne1 40’S), rayon (Ne130 dan Ne1 40’S) dan benang lycra (20 D dan 30 D). Adapuntujuan penggunaan bahan baku yang beragam dengan nomor benang yang berbeda ini adalah untuk menambahvariasi warna dan tampilan struktur desain serta sebagai salah satu alternatif dalam membuat ukuran (size) bajujadinya. Selain itu untuk mempermudah dalam pembuatan program desain, maka digunakan program perangkatlunak desain diagraph-6. Penelitian ini dilakukan di PDDC BBT yang menghasilkan produk berupa kain dalam(underwear) yang terdiri dari bra, tank top, baju renang, celana dalam, legging biasa, legging terusan dan rok.Selain itu hasil penelitian ini adalah berupa teknologi pembuatan desain dan baju pada mesin rajut bundar seamlessdengan program desain secara on-line dengan mesin proses, yang diharapkan dapat dijadikan referensi, sertaprototype bagi kepentingan industri perajutan kain tanpa jahitan yang ada di Indonesia.
PENINGKATAN KUALITAS PRODUK NON WOVEN MELALUI PENGEMBANGAN MESIN NEEDLE PUNCH Eriningsih, Rifaida; Sudiyanto, Sudiyanto
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2639.379 KB)

Abstract

Prototip Mesin Non Woven Needle Punch yang ada di Balai Besar Tekstil selama ini masih belummemenuhi persyaratan, baik komponen mesinnya sendiri maupun hasil produknya. Untuk itu maka tujuan daripenelitian ini adalah melakukan pengembangan mesin tersebut dengan melengkapi beberapa komponen, yaitu satuset jarum dan komponennya, rol penyuap, dudukan lapisan dasar dan rol out put, serta meningkatkan kecepatangerakan dan penetrasi jarum dengan menyempurnakan gerakan eksentrik dan pulley eksentrik, sehingga diperolehpeningkatan kualitas hasil produknya. Dalam pengembangan mesin tersebut dilakukan dengan melengkapi 1 setjarum nomor 36 beserta dudukannya (needle board) yang dapat digunakan untuk proses serat rayon, meningkatkanputaran pulley dan eksentrik dari 150 rpm menjadi 500 rpm, menambah komponen-komponen tersebut di atas sertamembuat dinding penyekat untuk ukuran lebar kain. Dari hasil pengembangan mesin tersebut, maka prosespersiapan pemasukan serat /web dapat terukur dan kontinyu, sehingga meningkatkan homogenitas tebal kain,ikatan antar serat yang terjadi lebih kuat, karena gerakan jarum-jarum (needle punch) meningkat dan hasil produkkain nonwoven dapat digulung pada rol penggulung. Hal ini dapat diketahui dari hasil uji tebal kain, berat kain,kekuatan tarik, daya tembus udara, kekuatan jebol dan daya serap air, yang memberikan koefisien variasi relatifkecil dibandingkan hasil uji kain non woven pada mesin sebelum dimodifikasi. Demikian juga unjuk kerja mesinmenjadi lebih baik.
POLYBLEND DARI POLISAKARIDA DAN POLIVINIL ALKOHOL UNTUK KANJI PADA INDUSTRI TEKSTIL Safrihatini, Wulan; Zubaidi, Zubaidi
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Arena Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (184.464 KB)

Abstract

Polyblend dari polisakarida dan polivinil alkohol telah diteliti untuk kanji benang lusi pada proses tekstilpertenunan. Polyblend dibuat dengan cara pencampuran dalam bentuk gel dari polisakarida dan polivinil alkohol denganperbandingan 9:1. Beberapa polisakarida tumbuh-tumbuhan ditentukan titik gel dan viskositas untuk memilihkompatibilitasnya dengan polivinil alkohol. Penganjian dilakukan pada tiga macam benang lusi yaitu benang kapas 100%,benang poliester-kapas 65/35%, dan benang filamen poliester 100%. Terhadap hasil penganjian dilakukan pengujian sifatelektrostatik menggunakan rotary electrostatic meter, kekuatan tarik dan mulur menggunakan tensile tester, daya tahangesekan, dan uji penghilangan kanji (desizing). Sebagai pembanding digunakan kanji sintetik dari jenis akrilik. Hasilpengujian menunjukkan bahwa polyblend dari polisakarida jagung dan polivinil alkohol dapat menurunkan sifatelektrostatik secara signifikan terutama pada benang filamen poliester yaitu dari 1000 volt menjadi 8 volt. Polyblenddapat meningkatkan kekuatannya pada benang staple kapas sebesar 64,286%, dan pada benang staple poliester-kapassebesar 26,07%, sedangkan pada benang filamen poliester naik 2,14%. Polyblend dapat mempertahankan kekuatannyagesekan benang kapas sampai 3000 kali yang berarti menyamai ketahanan gesekan kanji akrilik. Hasil uji penghilangankanji menunjukkan bahwa kanji polyblend dapat dihilangkan secara sempurna.
PENGEMBANGAN DESAIN FESYEN KREATIF DENGAN APLIKASI KAIN TENUN DAN RAJUT MENGGUNAKAN BENANG FANCY Dermawati Suantara; Yusniar Siregar; Endah Oktaviani
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2543.145 KB) | DOI: 10.31266/at.v27i1.1169

Abstract

Penelitian ini merupakan pengembangan desain kain yang menggunakan benang fancy (hias) yangdiperoleh melalui proses pada mesin Caipo dengan variasi slub dan twist. Diperoleh tiga jenis benang fancy, yaitubenang fancy 1, 2 dan 3, dengan hasil uji kekuatan tariknya masing-masing 17,39 g/tex, 20,17 g/tex dan 12,37g/tex. Kekuatan tarik benang tersebut masih dibawah persyaratan SNI 08-0033-2006 “Benang Ring TunggalKapas”, yaitu untuk nomor yang sama kekuatannya adalah 22.8 cN/tex, sehingga hanya digunakan sebagai benangpakan pada kain tenun dan sisipan pada kain rajut yang tidak memerlukan kekuatan tinggi. Proses pertenunandilakukan dengan ATBM dan mesin Shuttle Loom dengan beberapa variasi anyaman benang fancy, sedangkanproses perajutan menggunakan Mesin Rajut Datar dengan varian sisipan benang fancy. Hasil kain dengan variasibenang fancy ini dirancang sebagai aplikasi pada produk fesyen, yaitu baju muslim, bolero, mini dress, busanakerja dan busana pesta yang mengacu pada analisis pasar, trend (kecenderungan) warna dan tema fesyen tahun2012. Pengembangan produk fesyen tersebut dipadukan dengan kain polos dari bahan organdi, sutera Thai (Thaisilk), kanvas, poliester dan kapas yang menghasilkan suatu produk tekstil kreatif.
PEMBUATAN KAIN TENUN 3 (TIGA) DIMENSI Moekarto Moeliono
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1527.573 KB) | DOI: 10.31266/at.v27i1.1162

Abstract

Pembuatan mesin tenun 3–D (tiga dimensi) dan kain tenunnya telah dilakukan secara terpadu. Mesin yangdibuat mengacu pada sistem ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dan bahan baku untuk penelitian ini menggunakanserat nilon multifilamen. Adapun tujuan dari penelitian Balai Besar Tekstil ini, yaitu untuk membuat mesin tenunyang mampu menghasilkan kain tenun 3 – D dan hasil kain tersebut selanjutnya langsung dijadikan bahankomposit. Kontruksi mesin tenun dibuat dengan merancang alat mesin baru, dan menggunakan 3 (tiga) modelbenang untuk 3 arah, yaitu X, Y, dan Z. Benang Z sebagai pengikat lapisan benang X dan benang Y, pengikatan iniselain mengikatkan juga menyatukan kekuatan ke arah tebal kain dan memperbaiki kelemahan yang ada pada kaintenun biasa (2-D). Pengaturan jumlah serat per satuan luas penampang (volume fraction) dapat dilakukan denganmengubah jumlah benang pada arah tertentu dengan mengubah jenis anyaman benang Z, sedangkan untukmengubah jenis desain anyaman dapat dilakukan dengan sistem dobby atau jacquard. Hasil penelitianmenunjukkan, bahwa prototip baru ATBM 3–D yang telah dibuat dengan sistem ini mampu membuat kain tenun 3-D yang hasil kainnya dapat dijadikan bahan komposit sesudah mengalami proses peresinan. Namun demikiankekuatan bending forces yang diperoleh hanya mencapai 45 %.
PENGEMBANGAN PRODUK KAIN RAJUT MENGGUNAKAN MESIN RAJUT BUNDAR SEAMLESS Moekarto Moeliono; Yusniar Siregar
Arena Tekstil Vol 27, No 1 (2012)
Publisher : Balai Besar Tekstil

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1525.613 KB) | DOI: 10.31266/at.v27i1.1170

Abstract

Penelitian pengembangan desain dengan menggunakan mesin rajut bundar (MRB) jacquard (seamless)telah dilakukan, dan bahan baku yang digunakan meliputi benang poliester (150 D dan 75 D), nilon (50 D), sutera(70 D), kapas (Ne1 30’S dan Ne1 40’S), rayon (Ne130 dan Ne1 40’S) dan benang lycra (20 D dan 30 D). Adapuntujuan penggunaan bahan baku yang beragam dengan nomor benang yang berbeda ini adalah untuk menambahvariasi warna dan tampilan struktur desain serta sebagai salah satu alternatif dalam membuat ukuran (size) bajujadinya. Selain itu untuk mempermudah dalam pembuatan program desain, maka digunakan program perangkatlunak desain diagraph-6. Penelitian ini dilakukan di PDDC BBT yang menghasilkan produk berupa kain dalam(underwear) yang terdiri dari bra, tank top, baju renang, celana dalam, legging biasa, legging terusan dan rok.Selain itu hasil penelitian ini adalah berupa teknologi pembuatan desain dan baju pada mesin rajut bundar seamlessdengan program desain secara on-line dengan mesin proses, yang diharapkan dapat dijadikan referensi, sertaprototype bagi kepentingan industri perajutan kain tanpa jahitan yang ada di Indonesia.

Page 1 of 2 | Total Record : 14